Karya Tulis Ilmiah Oleh Andini Amalia, Intania Betari Miranda, Muhammad Alif Ridho dan Tiara Defianti- X IPA 2 SMA N 2 Sekayu


 MALU MENJADI ORANG INDONESIA
 Disusun Oleh :
Andini Amalia                       (9986257198)
Intania Betari Miranda        (9978979543)
M. Alif Ridho                        (9974333471)
Tiara Defianti                        (9976572423)



SMA Negeri 2 Sekayu
2013
JL.Kolonel Wahid Udin, LK.I, Kayuara, Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi kekuatan dan kesempatan kepada penulis sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan waktu yang diharapkan walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana dimana karya tulis membahas tentang ‘’Malu Menjadi Orang Indonesia’’
Dengan adanya karya tulis ini, mudah-mudahan dapat membantu meningkatkan  minat baca dan belajar teman-teman. Selain itu, kami juga berharap semua dapat mengetahui dan memahami tentang materi ini,  karena akan meningkatkan mutu individu kita khususnya generasi muda sebagai acuan bangsa.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam pembuatan karya tulis ini masih sangat minim, sehingga saran dari saudara serta kritikan yang membangun dari semua pihak masih kami harapkan demi perbaikan laporan ini. Dalam pembuatan karya tulis ini tidak sedikit kendala yang kami temui.  Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan karya tulis ini.





                                                                                    Sekayu,   Mei 2013

                                                                                               
                                                                                                            Penulis



DAFTAR ISI
Sampul ..................................................................................................................... 1
Kata pengantar ......................................................................................................... 2
Daftar isi ................................................................................................................... 3
Bab I PENDAHULUAN
a.          Latar Belakang ................................................................................................. 4
b.        Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
c.         Tujuan Penelitian .............................................................................................. 6
d.        Manfaat Penelitian ............................................................................................ 6
Bab II KAJIAN PUSTAKA                                                                          LANDASAN TEORI                                                                                                            a. Generasi muda ........................................................................................... 7  b. Bahasa Indonesia ....................................................................................... 9      c. Budaya ....................................................................................................... 9 Bab III METODOLOGI PUSTAKA
a.       Tempat dan waktu penelitian ............................................................................... 11
b.      Desain atau Jenis Penelitian ................................................................................  11
c.       Teknik pengumpulan data .................................................................................... 11
a.       Observasi lapangan ........................................................................................ 11
b.      Metode kepustakaan .......................................................................................11
d.      Teknik analisis data .............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 13







BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi sumber daya alam yang begitu melimpah dan memiliki banyak kelebihan masih saja direndahkan, dihinakan dan dicaci maki oleh penduduknya sendiri. Padahal betapa banyak orang asing dari Asia yang bila sudah sampai ke Indonesia dengan berbagai cara mereka ingin tetap tinggal di Indonesia.  Pada zaman yang semakin maju ini penggunaan bahasa asing adalah hal yang sudah biasa di kalangan pelajar , sudah banyak sekali bahasa-bahasa asing yang menjadi mata pelajaran dalam pendidikan dari mulai tingkat TK, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Bahasa inggris adalah bahasa asing yang diujikan dalam ujian nasional di Indonesia. Saat ini ada beberapa bahasa asing yang ada dalam mata pelajaran di Indonesia diantaranya adalah Bahasa Inggris, Mandarin, Arab, Perancis, Jepang, Korea  dll. Para muda mudi sekarang ini sangat menggemari bahasa asing karena mereka menganggap bahwa bahasa asing itu keren (http://nitafirnanda.blogspot.com). Anak yang mampu berbahasa asing akan dianggap sebagai anak yang gaul dan mengikuti tren. Seperti yang sedang santer dibicarakan yaitu bahasa Korea, kata “Gamsahamida” dan “Saranghae” sudah tidak asing lagi di telinga kita, itu menandakan bahasa asing sekarang ini menjadi hal yang sangat diminati oleh para muda mudi di Indonesia. Hal inilah yang membuat bahasa Indonesia semakin tenggelam. Maka dari itu, peran generasi muda sangatlah dibutuhkan untuk mengubah pandangan pemuda lainnya bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa negara kita dan mempertahankan penggunaan bahasa Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara besar dengan segala kekayaan alamnya yang sudah diakui dunia. Tidak salah memang jika Indonesia mendapat julukan sebagai paru-paru dunia. Berbagai macam kepulauan, hasil alam yang melimpah menjadi sektor yang paling berpotensi dalam menjaga perputaran roda perekonomian. Namun, ironisnya di negara yang besar ini Indonesia masih dikategorikan sebagai Negara berkembang. Hal ini disebabkan karena kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi yang mumpuni dalam mengolah Sumber Daya Alam (SDA) yang ada. Berbicara tentang generasi muda, tidak bisa dilepaskan dari peran aktif mahasiswa. Mahasiswa sebagai Agent of Change, tidak hanya memiliki kemampuan akademik yang mumpuni, namun sebagai mahasiswa harus bisa memberikan kontribusi yang kongkrit dalam membangun perekonomian bangsa. Hal inilah yang menuntut generasi muda bangsa untuk meningkatkan perekonomian negara yang semakin membelit karena di tangan generasi mudalah Indonesia di masa depan.
Walaupun teknologi di era globalisasi ini merupakan faktor dominan dalam kultur kehidupan manusia masa kini dan juga merupakan ketergantungan yang hebat, namun sebaliknya kita harus mewarnai era globalisasi ini dengan dikembangkannya kebudayaan negeri sendiri. Bagaimana caranya kita mempertahankan, menghidupkan, mengembangkan, memelihara, dan mempopulerkan kebudayaaan yang telah ada di masyarakat, selain untuk memenuhi perkembangan era globalisasi kebudayaan dengan lahirnya generasi muda yang kreatif, peka terhadap nilai – nilai budaya dan memiliki jiwa kompetitif terhadap kesenian baru dan masuknya kebudayaan- kebudayaan asing. Indonesia negara yang kaya akan budaya dan aneka ragam kekayaan lainnya. Semua yang dimiliki Indonesia tentu menjadi kebanggaan rakyatnya yang jumlahnya ratusan juta berjajar di pulau - pulau yang jumlahnya juga ribuan. Tetapi seiring itu, kabar tidak sedap pun berhembus, bahwa budaya Indonesia di klaim oleh negara tetangga, Malaysia. Berdasarkan data yang diperoleh terdapat beberapa budaya Indonesia yang telah diklaim oleh negara tetangga antara lain batik, lagu Rasa Sayange, Reog Ponorogo,Wayang Kulit, Kuda Lumping, Rendang Padang, Keris, Angklung, Tari Pendet dan Tari Piring, Gamelan Jawa (http://www.belantaraindonesia.org). Berangkat dari masalah itu semua, segala yang dilakukan atau dimiliki tidak akan ada gunanya, jika tidak ada kerja sama, komunikasi, kerja keras dan kekompakan dari seluruh anggota masyarakat khususnya generasi muda. Merekalah yang akan menjadi kebanggaan sekaligus menjadi tombak perubahan bangsa Indonesia di masa mendatang karena di tangan generasi mudalah bangsa Indonesia di masa depan.
B.  RUMUSAN MASALAH
            Sesuai dengan pemaparan latar belakang di atas. Adapun perumusan masalah yang dibuat adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana cara generasi muda mengembangkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat ?
2.      Bagaimana cara generasi muda mempertahankan dan melestarikan budaya bangsa Indonesia ?


C.  TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
§  Untuk mengetahui peran yang efektif bagi generasi muda dalam mengembangkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
§  Untuk mengetahui cara mempertahankan dan melestarikan budaya bangsa Indonesia oleh generasi muda.  
§  Untuk mengetahui manfaat dari peran generasi muda dalam mengembangkan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan mempertahankan budaya bangsa Indonesia oleh generasi muda.

D.    MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
ü  Sebagai referensi atau bahan bacaan tambahan mengenai cara mengembangkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
ü  Untuk memperoleh hasil yang lebih baik dan lengkap serta menjawab persoalan yang telah dibuat.
ü  Memberikan kontribusi positif pada dunia pendidikan terutama di bidang pelestarian  budaya khususnya oleh generasi muda sekarang.
2. Manfaat praktis
ü  Penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang mungkin dapat diterima dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menghasilkan informasi yang relevan dalam pengembangan penelitian dan penulisan karya ilmiah lebih lanjut.
ü  Memberikan sumbangsi bagi masyarakat luas khususnya generasi muda bangsa Indonesia dalam minimnya penggunaan bahasa Indonesia menjadi hal yang dapat diatasi.
ü  Memanfaatkan pengoptimalan budaya Indonesia menjadi sesuatu yang lebih berharga sehingga tidak dapat lagi ditiru oleh negara lain.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.      LANDASAN TEORI
a.      Generasi Muda
              Generasi muda adalah pimpinan bangsa. Siapa lagi yang kelak akan memimpin negara ini kalau bukan generasi muda itu sendiri ?. Ada yang mengatakan generasi muda ialah kelompok pemuda-pemudi yang memiliki kualitas pribadi yang disiplin, tekun, berani dan bijaksana. Namun, itu semua tidak bisa lepas dari tugas para generasi muda yang akan membawa bangsa ini menjadi lebih makmur. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Generasi muda ialah kelompok, golongan, kaum muda.
                        Banyak orang yang menilai bahwa generasi muda sekarang kurang baik dibandingkan zaman dahulu. Dan pemuda zaman dulu lebih baik dari pemuda zaman sekarang. Pandangan seperti itu sebaiknya dipikirkan kembali. Karena tidak semua generasi muda sekarang berperilaku kurang baik atau berperilaku negatif. Masih banyak generasi muda sekarang yang berperilaku positif dan berprestasi. Banyak media massa yang mengekspose kegiatan-kegiatan para pemuda negatif saja. Sedangkan perbuatan atau kegiatan anak muda sekarang yang positif jarang diekspose di media massa. Jadi, banyak orang yang memandang sebelah mata para generasi muda sekarang. Sebenarnya ada hal-hal yang membuat generasi muda sekarang lebih baik daripada generasi muda dulu. Misalnya cara berfikir, para pemuda sekarang lebih kritis; aktif; dan kreatif.
                        Banyaknya angka pelajar yang putus sekolah baik di tingkat SD, SMP maupun SMA terus bertambah seiring dengan bertambahnya tahun. Hal inilah yang sungguh memprihatinkan bagi negara kita sendiri. Oleh sebab itu, semua masalah yang terjadi saat ini menjadi pelajaran untuk generasi muda ke depannya agar dapat merubah pola pikir dan pandangan generasi muda menjadi lebih baik. Tidak hanya itu, prestasi yang didapat oleh setiap pelajar menjadi suatu patokan untuk melangkah lebih maju karena di tangan merekalah bangsa Indonesia di masa depan. Berikut adalah tabel angka putus sekolah yang terjadi di Indonesia tahun 2013 setidaknya dapat menjadi gambaran bagi generasi muda zaman sekarang bahwasanya generasi muda sekarang tidak menjadi benalu di bangsa sendiri.

               Dari tabel di atas dapat dijadikan gambaran dan cerminan bagi bangsa Indonesia terutama generasi muda untuk mengubah pola pikir dan pandangan masyarakat zaman sekarang untuk lebih berpikir serius dalam memajukan bangsa ini. Karena, problematika ini tidak bisa dikatakan ringan, jika setiap tahunnya angka pelajar yang putus sekolah semakin bertambah lalu bagaimana masa depan bangsa ini. Hal ini merupakan tugas dan kewajiban bagi generasi muda sebagai penggerak perubahan menuju kemakmuran dan kesejahteraan negara.
b.      Bahasa Indonesia
Bahasa ialah suatu media untuk berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain. Seseorang akan dengan mudah melakukan komunikasi apabila dapat memahami dengan benar bahasa yang digunakan karena dengan bahasa inilah akan terjalinnya komunikasi yang baik. Bahasa yang digunakan setiap orang berbeda-beda. Hal inilah yang membuat bangsa Indonesia kaya akan bahasa. Di setiap daerah di Indonesia memiliki bahasa tersendiri seperti bahasa Padang, Palembang, Jawa, Medan, Bali terutama bahasa Sekayu. Bahasa Sekayu yang telah menjadi suatu budaya bagi masyarakat Sekayu terkhusus generasi mudanya. Karena, dengan bahasa inilah mereka dapat berkomunikasi satu dengan lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi sekarang telah mengubah berbagai macam pola hidup masyarakat seperti dalam hal gaya berpakaian, gaya berbicara, pergaulan maupun gaya bahasa yang digunakan. Seiring dengan perkembangan zaman, tercatat sekitar 70% generasi muda menggunakan bahasa asing seperti bahasa gaul, Korea, Jepang, Inggris, dll. Terkadang pernah terlintas di dalam benak, jarang sekali generasi muda sekarang yang mempelajari bahasa Arab. Hal inilah yang membuat penggunaan bahasa Indonesia semakin punah seiring dengan perkembangan zaman yang semakin canggih di mana bermunculan bahasa asing yang kian lama kian mendarah daging oleh generasi muda.
c.       Budaya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya adalah pikiran, akal budi, hasil, adat-istiadat mengenai kebudayaan yang sudah berkembang (beradab,maju).
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional itu sendiri menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni: ‘’Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk  mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya, Semarang: P&K, 1999’’(http://www.belantaraindonesia.org). Selain itu, terdapat berbagai macam definisi tentang budaya seperti halnya Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda.



BAB III
METODOLOGI PUSTAKA
A.    TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
            Pelaksanaan  penelitian ini berlangsung dari tanggal  28 April 2013  sampai dengan tanggal 18 Mei 2013 di  satu tempat yaitu di SMA Negeri 2 Sekayu kabupaten Musi Banyuasin provinsi Sumatera Selatan. Proses pencarian semua data dan pembuatan makalah dilakukan di SMA N 2 Sekayu. 
B.     DESAIN ATAU JENIS PENELITIAN
            Penelitian ini didesain dengan menggunakan metode kepustakaan (library research). Metode yang dimaksud yaitu mengumpulkan data atau menghimpun informasi yang relevan mengenai mengenai masalah yang diteliti yang diperoleh dari media cetak atau media elektronik. Dan metode observasi lapangan di Sekayu tepatnya SMA Negeri 2 Sekayu. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran sebagai suatu pola pikir generasi muda untuk mengatasi masalah yang masih membelit di bangsa ini dan dapat dijadikan bacaan yang bisa menambah ilmu pengetahuan serta dapat diaplikasikan oleh setiap pembaca khususnya pelajar. Dengan penelitian ini diharapkan seluruh masyarakat dapat lebih peka akan pentingnya melestarikan budaya, mencintai bahasa Indonesia dan membangun bangsa yang potensial.
C.    TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi lapangan dan metode kepustakaan (library research)
1.       Observasi Lapangan
             Observasi  lapangan dilaksanakan selama dua hari. Melalui teknik ini, data yang dibutuhkan terutama mengenai gambaran umum dari objek yang diamati. Dan didokumentasikan serta digunakan sebagai bahan untuk wawancara.
2.      Metode Kepustakaan
Metode kepustakaan merupakan pengumpulan data dari buku, artikel dan bacaan lain yang berhubungan dengan sistem yang akan di bangun. Tidak semua materi didapat dari buku, sehingga diperlukan materi bacaan yang banyak untuk melengkapi materi yang belum ada tentang sistem yang akandibangun. Dapat dengan membeli buku yang dianggap mengandung materi yang diperlukan, membaca diperpustakaan, majalah atau dapat juga melakukan pencarian di internet. Semakin banyak materi pendukung maka kan semakin banyak juga pengetahuan yang didapat dan akan semakinmenguasasi materi untuk pembuatan Tugas Akhir.
D.    TEKNIK ANALISIS DATA







                                                                                                                               











Gambar 3.1 Skema Penelitian




            Teknik analisis data dalam penelitian karya ilmiah ini adalah dengan menggunakan teknik Descriptive Analysis yaitu merasakan dan mencermati data yang telah terkumpul dari berbagai teknik pengumpulan data serta bisa menjelaskan sebab akibat dari suatu masalah yang diteliti.






                                                

0 komentar:

Posting Komentar

Karya Tulis Ilmiah Oleh Andini Amalia, Intania Betari Miranda, Muhammad Alif Ridho dan Tiara Defianti- X IPA 2 SMA N 2 Sekayu


 MALU MENJADI ORANG INDONESIA
 Disusun Oleh :
Andini Amalia                       (9986257198)
Intania Betari Miranda        (9978979543)
M. Alif Ridho                        (9974333471)
Tiara Defianti                        (9976572423)



SMA Negeri 2 Sekayu
2013
JL.Kolonel Wahid Udin, LK.I, Kayuara, Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi kekuatan dan kesempatan kepada penulis sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan waktu yang diharapkan walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana dimana karya tulis membahas tentang ‘’Malu Menjadi Orang Indonesia’’
Dengan adanya karya tulis ini, mudah-mudahan dapat membantu meningkatkan  minat baca dan belajar teman-teman. Selain itu, kami juga berharap semua dapat mengetahui dan memahami tentang materi ini,  karena akan meningkatkan mutu individu kita khususnya generasi muda sebagai acuan bangsa.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam pembuatan karya tulis ini masih sangat minim, sehingga saran dari saudara serta kritikan yang membangun dari semua pihak masih kami harapkan demi perbaikan laporan ini. Dalam pembuatan karya tulis ini tidak sedikit kendala yang kami temui.  Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan karya tulis ini.





                                                                                    Sekayu,   Mei 2013

                                                                                               
                                                                                                            Penulis



DAFTAR ISI
Sampul ..................................................................................................................... 1
Kata pengantar ......................................................................................................... 2
Daftar isi ................................................................................................................... 3
Bab I PENDAHULUAN
a.          Latar Belakang ................................................................................................. 4
b.        Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
c.         Tujuan Penelitian .............................................................................................. 6
d.        Manfaat Penelitian ............................................................................................ 6
Bab II KAJIAN PUSTAKA                                                                          LANDASAN TEORI                                                                                                            a. Generasi muda ........................................................................................... 7  b. Bahasa Indonesia ....................................................................................... 9      c. Budaya ....................................................................................................... 9 Bab III METODOLOGI PUSTAKA
a.       Tempat dan waktu penelitian ............................................................................... 11
b.      Desain atau Jenis Penelitian ................................................................................  11
c.       Teknik pengumpulan data .................................................................................... 11
a.       Observasi lapangan ........................................................................................ 11
b.      Metode kepustakaan .......................................................................................11
d.      Teknik analisis data .............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 13







BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi sumber daya alam yang begitu melimpah dan memiliki banyak kelebihan masih saja direndahkan, dihinakan dan dicaci maki oleh penduduknya sendiri. Padahal betapa banyak orang asing dari Asia yang bila sudah sampai ke Indonesia dengan berbagai cara mereka ingin tetap tinggal di Indonesia.  Pada zaman yang semakin maju ini penggunaan bahasa asing adalah hal yang sudah biasa di kalangan pelajar , sudah banyak sekali bahasa-bahasa asing yang menjadi mata pelajaran dalam pendidikan dari mulai tingkat TK, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Bahasa inggris adalah bahasa asing yang diujikan dalam ujian nasional di Indonesia. Saat ini ada beberapa bahasa asing yang ada dalam mata pelajaran di Indonesia diantaranya adalah Bahasa Inggris, Mandarin, Arab, Perancis, Jepang, Korea  dll. Para muda mudi sekarang ini sangat menggemari bahasa asing karena mereka menganggap bahwa bahasa asing itu keren (http://nitafirnanda.blogspot.com). Anak yang mampu berbahasa asing akan dianggap sebagai anak yang gaul dan mengikuti tren. Seperti yang sedang santer dibicarakan yaitu bahasa Korea, kata “Gamsahamida” dan “Saranghae” sudah tidak asing lagi di telinga kita, itu menandakan bahasa asing sekarang ini menjadi hal yang sangat diminati oleh para muda mudi di Indonesia. Hal inilah yang membuat bahasa Indonesia semakin tenggelam. Maka dari itu, peran generasi muda sangatlah dibutuhkan untuk mengubah pandangan pemuda lainnya bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa negara kita dan mempertahankan penggunaan bahasa Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara besar dengan segala kekayaan alamnya yang sudah diakui dunia. Tidak salah memang jika Indonesia mendapat julukan sebagai paru-paru dunia. Berbagai macam kepulauan, hasil alam yang melimpah menjadi sektor yang paling berpotensi dalam menjaga perputaran roda perekonomian. Namun, ironisnya di negara yang besar ini Indonesia masih dikategorikan sebagai Negara berkembang. Hal ini disebabkan karena kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi yang mumpuni dalam mengolah Sumber Daya Alam (SDA) yang ada. Berbicara tentang generasi muda, tidak bisa dilepaskan dari peran aktif mahasiswa. Mahasiswa sebagai Agent of Change, tidak hanya memiliki kemampuan akademik yang mumpuni, namun sebagai mahasiswa harus bisa memberikan kontribusi yang kongkrit dalam membangun perekonomian bangsa. Hal inilah yang menuntut generasi muda bangsa untuk meningkatkan perekonomian negara yang semakin membelit karena di tangan generasi mudalah Indonesia di masa depan.
Walaupun teknologi di era globalisasi ini merupakan faktor dominan dalam kultur kehidupan manusia masa kini dan juga merupakan ketergantungan yang hebat, namun sebaliknya kita harus mewarnai era globalisasi ini dengan dikembangkannya kebudayaan negeri sendiri. Bagaimana caranya kita mempertahankan, menghidupkan, mengembangkan, memelihara, dan mempopulerkan kebudayaaan yang telah ada di masyarakat, selain untuk memenuhi perkembangan era globalisasi kebudayaan dengan lahirnya generasi muda yang kreatif, peka terhadap nilai – nilai budaya dan memiliki jiwa kompetitif terhadap kesenian baru dan masuknya kebudayaan- kebudayaan asing. Indonesia negara yang kaya akan budaya dan aneka ragam kekayaan lainnya. Semua yang dimiliki Indonesia tentu menjadi kebanggaan rakyatnya yang jumlahnya ratusan juta berjajar di pulau - pulau yang jumlahnya juga ribuan. Tetapi seiring itu, kabar tidak sedap pun berhembus, bahwa budaya Indonesia di klaim oleh negara tetangga, Malaysia. Berdasarkan data yang diperoleh terdapat beberapa budaya Indonesia yang telah diklaim oleh negara tetangga antara lain batik, lagu Rasa Sayange, Reog Ponorogo,Wayang Kulit, Kuda Lumping, Rendang Padang, Keris, Angklung, Tari Pendet dan Tari Piring, Gamelan Jawa (http://www.belantaraindonesia.org). Berangkat dari masalah itu semua, segala yang dilakukan atau dimiliki tidak akan ada gunanya, jika tidak ada kerja sama, komunikasi, kerja keras dan kekompakan dari seluruh anggota masyarakat khususnya generasi muda. Merekalah yang akan menjadi kebanggaan sekaligus menjadi tombak perubahan bangsa Indonesia di masa mendatang karena di tangan generasi mudalah bangsa Indonesia di masa depan.
B.  RUMUSAN MASALAH
            Sesuai dengan pemaparan latar belakang di atas. Adapun perumusan masalah yang dibuat adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana cara generasi muda mengembangkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat ?
2.      Bagaimana cara generasi muda mempertahankan dan melestarikan budaya bangsa Indonesia ?


C.  TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
§  Untuk mengetahui peran yang efektif bagi generasi muda dalam mengembangkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
§  Untuk mengetahui cara mempertahankan dan melestarikan budaya bangsa Indonesia oleh generasi muda.  
§  Untuk mengetahui manfaat dari peran generasi muda dalam mengembangkan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan mempertahankan budaya bangsa Indonesia oleh generasi muda.

D.    MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
ü  Sebagai referensi atau bahan bacaan tambahan mengenai cara mengembangkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
ü  Untuk memperoleh hasil yang lebih baik dan lengkap serta menjawab persoalan yang telah dibuat.
ü  Memberikan kontribusi positif pada dunia pendidikan terutama di bidang pelestarian  budaya khususnya oleh generasi muda sekarang.
2. Manfaat praktis
ü  Penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang mungkin dapat diterima dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menghasilkan informasi yang relevan dalam pengembangan penelitian dan penulisan karya ilmiah lebih lanjut.
ü  Memberikan sumbangsi bagi masyarakat luas khususnya generasi muda bangsa Indonesia dalam minimnya penggunaan bahasa Indonesia menjadi hal yang dapat diatasi.
ü  Memanfaatkan pengoptimalan budaya Indonesia menjadi sesuatu yang lebih berharga sehingga tidak dapat lagi ditiru oleh negara lain.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.      LANDASAN TEORI
a.      Generasi Muda
              Generasi muda adalah pimpinan bangsa. Siapa lagi yang kelak akan memimpin negara ini kalau bukan generasi muda itu sendiri ?. Ada yang mengatakan generasi muda ialah kelompok pemuda-pemudi yang memiliki kualitas pribadi yang disiplin, tekun, berani dan bijaksana. Namun, itu semua tidak bisa lepas dari tugas para generasi muda yang akan membawa bangsa ini menjadi lebih makmur. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Generasi muda ialah kelompok, golongan, kaum muda.
                        Banyak orang yang menilai bahwa generasi muda sekarang kurang baik dibandingkan zaman dahulu. Dan pemuda zaman dulu lebih baik dari pemuda zaman sekarang. Pandangan seperti itu sebaiknya dipikirkan kembali. Karena tidak semua generasi muda sekarang berperilaku kurang baik atau berperilaku negatif. Masih banyak generasi muda sekarang yang berperilaku positif dan berprestasi. Banyak media massa yang mengekspose kegiatan-kegiatan para pemuda negatif saja. Sedangkan perbuatan atau kegiatan anak muda sekarang yang positif jarang diekspose di media massa. Jadi, banyak orang yang memandang sebelah mata para generasi muda sekarang. Sebenarnya ada hal-hal yang membuat generasi muda sekarang lebih baik daripada generasi muda dulu. Misalnya cara berfikir, para pemuda sekarang lebih kritis; aktif; dan kreatif.
                        Banyaknya angka pelajar yang putus sekolah baik di tingkat SD, SMP maupun SMA terus bertambah seiring dengan bertambahnya tahun. Hal inilah yang sungguh memprihatinkan bagi negara kita sendiri. Oleh sebab itu, semua masalah yang terjadi saat ini menjadi pelajaran untuk generasi muda ke depannya agar dapat merubah pola pikir dan pandangan generasi muda menjadi lebih baik. Tidak hanya itu, prestasi yang didapat oleh setiap pelajar menjadi suatu patokan untuk melangkah lebih maju karena di tangan merekalah bangsa Indonesia di masa depan. Berikut adalah tabel angka putus sekolah yang terjadi di Indonesia tahun 2013 setidaknya dapat menjadi gambaran bagi generasi muda zaman sekarang bahwasanya generasi muda sekarang tidak menjadi benalu di bangsa sendiri.

               Dari tabel di atas dapat dijadikan gambaran dan cerminan bagi bangsa Indonesia terutama generasi muda untuk mengubah pola pikir dan pandangan masyarakat zaman sekarang untuk lebih berpikir serius dalam memajukan bangsa ini. Karena, problematika ini tidak bisa dikatakan ringan, jika setiap tahunnya angka pelajar yang putus sekolah semakin bertambah lalu bagaimana masa depan bangsa ini. Hal ini merupakan tugas dan kewajiban bagi generasi muda sebagai penggerak perubahan menuju kemakmuran dan kesejahteraan negara.
b.      Bahasa Indonesia
Bahasa ialah suatu media untuk berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain. Seseorang akan dengan mudah melakukan komunikasi apabila dapat memahami dengan benar bahasa yang digunakan karena dengan bahasa inilah akan terjalinnya komunikasi yang baik. Bahasa yang digunakan setiap orang berbeda-beda. Hal inilah yang membuat bangsa Indonesia kaya akan bahasa. Di setiap daerah di Indonesia memiliki bahasa tersendiri seperti bahasa Padang, Palembang, Jawa, Medan, Bali terutama bahasa Sekayu. Bahasa Sekayu yang telah menjadi suatu budaya bagi masyarakat Sekayu terkhusus generasi mudanya. Karena, dengan bahasa inilah mereka dapat berkomunikasi satu dengan lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi sekarang telah mengubah berbagai macam pola hidup masyarakat seperti dalam hal gaya berpakaian, gaya berbicara, pergaulan maupun gaya bahasa yang digunakan. Seiring dengan perkembangan zaman, tercatat sekitar 70% generasi muda menggunakan bahasa asing seperti bahasa gaul, Korea, Jepang, Inggris, dll. Terkadang pernah terlintas di dalam benak, jarang sekali generasi muda sekarang yang mempelajari bahasa Arab. Hal inilah yang membuat penggunaan bahasa Indonesia semakin punah seiring dengan perkembangan zaman yang semakin canggih di mana bermunculan bahasa asing yang kian lama kian mendarah daging oleh generasi muda.
c.       Budaya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya adalah pikiran, akal budi, hasil, adat-istiadat mengenai kebudayaan yang sudah berkembang (beradab,maju).
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional itu sendiri menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni: ‘’Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk  mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya, Semarang: P&K, 1999’’(http://www.belantaraindonesia.org). Selain itu, terdapat berbagai macam definisi tentang budaya seperti halnya Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda.



BAB III
METODOLOGI PUSTAKA
A.    TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
            Pelaksanaan  penelitian ini berlangsung dari tanggal  28 April 2013  sampai dengan tanggal 18 Mei 2013 di  satu tempat yaitu di SMA Negeri 2 Sekayu kabupaten Musi Banyuasin provinsi Sumatera Selatan. Proses pencarian semua data dan pembuatan makalah dilakukan di SMA N 2 Sekayu. 
B.     DESAIN ATAU JENIS PENELITIAN
            Penelitian ini didesain dengan menggunakan metode kepustakaan (library research). Metode yang dimaksud yaitu mengumpulkan data atau menghimpun informasi yang relevan mengenai mengenai masalah yang diteliti yang diperoleh dari media cetak atau media elektronik. Dan metode observasi lapangan di Sekayu tepatnya SMA Negeri 2 Sekayu. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran sebagai suatu pola pikir generasi muda untuk mengatasi masalah yang masih membelit di bangsa ini dan dapat dijadikan bacaan yang bisa menambah ilmu pengetahuan serta dapat diaplikasikan oleh setiap pembaca khususnya pelajar. Dengan penelitian ini diharapkan seluruh masyarakat dapat lebih peka akan pentingnya melestarikan budaya, mencintai bahasa Indonesia dan membangun bangsa yang potensial.
C.    TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi lapangan dan metode kepustakaan (library research)
1.       Observasi Lapangan
             Observasi  lapangan dilaksanakan selama dua hari. Melalui teknik ini, data yang dibutuhkan terutama mengenai gambaran umum dari objek yang diamati. Dan didokumentasikan serta digunakan sebagai bahan untuk wawancara.
2.      Metode Kepustakaan
Metode kepustakaan merupakan pengumpulan data dari buku, artikel dan bacaan lain yang berhubungan dengan sistem yang akan di bangun. Tidak semua materi didapat dari buku, sehingga diperlukan materi bacaan yang banyak untuk melengkapi materi yang belum ada tentang sistem yang akandibangun. Dapat dengan membeli buku yang dianggap mengandung materi yang diperlukan, membaca diperpustakaan, majalah atau dapat juga melakukan pencarian di internet. Semakin banyak materi pendukung maka kan semakin banyak juga pengetahuan yang didapat dan akan semakinmenguasasi materi untuk pembuatan Tugas Akhir.
D.    TEKNIK ANALISIS DATA







                                                                                                                               











Gambar 3.1 Skema Penelitian




            Teknik analisis data dalam penelitian karya ilmiah ini adalah dengan menggunakan teknik Descriptive Analysis yaitu merasakan dan mencermati data yang telah terkumpul dari berbagai teknik pengumpulan data serta bisa menjelaskan sebab akibat dari suatu masalah yang diteliti.






                                                

0 komentar:

Posting Komentar