Tanggal Pelaksanaan
Praktikum : Rabu, 16 Januari 2013
I.
Judul Praktikum Kimia
Hukum Kekekalan Massa
II.
Tujuan Praktikum
-
Siswa dapat membuktikan hukum
kekekalan massa
III.
Dasar Teori
1. Massa
Massa diartikan sebagai sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum
dapat digunakan untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu
benda.
Dalam Sistem
Internasional (SI), massa diukur dalam satuan kilogram (kg). Alat yang
digunakan untuk mengukur massa biasanya adalah timbangan. Tetapi massa berbeda
dengan berat, karena massa selalu sama disetiap tempat. Misalnya, massa kita
ketika di bumi sama dengan massa di bulan, akan tetapi berat kita di bumi dan
di bulan berbeda.Berat (F/force) = massa (m) dikalikan gaya grafitasi (g) atau
F = m.g.
2. Hukum Kekekalan Massa
Hukum kekekalan
massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan
konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut (dalam
sistem tertutup). Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan). Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan
hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan
atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dalam suatu sistem tertutup,
massa dari reaktan harus sama dengan massa produk.
Berdasarkan
ilmu relativitas spesial,
kekekalan massa adalah pernyataan dari kekekalan energi.
Massa partikel yang tetap dalam suatu sistem ekuivalen dengan energi momentum
pusatnya.
3.
Sejarah Hukum Kekekalan Massa
Hukum kekekalan
massa diformulasikan oleh Antoine
Lavoisier pada tahun 1789. Oleh karena hasilnya ini, ia sering disebut sebagai
bapak kimia modern. Sebelumnya, Mikhail
Lomonosov (1748) juga telah
mengajukan ide yang serupa dan telah membuktikannya dalam eksperimen.
Sebelumnya, kekekalan massa sulit dimengerti karena adanya gaya buoyan atmosfer bumi.
Setelah gaya ini dapat dimengerti, hukum kekekalan massa menjadi kunci penting
dalam merubah alkemi
menjadi kimia modern. Ketika ilmuwan memahami bahwa senyawa tidak pernah hilang
ketika diukur, mereka mulai melakukan studi kuantitatif transformasi senyawa.
Studi ini membawa kepada ide bahwa semua proses dan transformasi kimia
berlangsung dalam jumlah massa tiap elemen tetap.
IV.
Alat Dan Bahan
:
Alat :
a) Tabung reaksi kecil (1 buah) atau tabung Y
b) Sumbat / tutup gabus
c) Nerasa Ohaus ( Neraca Analisis)
d) Gelas kimia / beaker
Bahan :
a) Larutan Timbal (II) nitrat 0,1 M [ Pb(No3)2]
b) Larutan Kalium Iodida 0,1 M (Kl)
c) Larutan Kalium Sulfat 0,1 (K2SO4)
d) Larutan balium chlorida 0,1 M (BaCl2)
V.
Cara Kerja
Adapun langkah
kerja yang harus dilakukan dalam praktikum ini antara lain adalah sebagai
berikut :
1)
Masukkan tabung reaksi kecil(kosong)
ke dalam gelas beaker dan taruhlah di atas neraca analisis
2)
Settinglah neraca analisis sehingga
massa tabung reaksi kecil ini dan gelas beaker dianggap = 0 (nol) !
3)
Masukkan 2,5 mL larutan Pb(NO3)2
0,1 M ke dalam tabung reaksi kecil atau tabung Y di salah satu lubang
serta tidak tercampur antara lubang kiri
dan kanan
4)
Timbanglah tabung reaksi yang telah
berisi larutan Pb(NO3)2 0,1 M tersebut (catat massa
larutan Pb(NO3)2 0,1 M )!
5)
Taruhlah tabung
reaksi kecil kosong (bersumbat) di atas neraca analisis!
6)
Settinglah neraca
analisis sehingga massa gelas beaker, tabung Y dan sumbatnya dianggap = nol!
7)
Masukkan 5 mL
larutan Kl 0,1 M ke dalam tabung Y dan tutuplah sumbatnya!
8)
Timbanglah tabung Y beserta sumbatnya dan larutan Kl 0,1 M tersebut
(catat massa larutan Kl 0,1 M)!
9) Tuanglah
larutan Pb(NO3)2 0,1 M yang terdapat dalam tabung reaksi
kecil ke dalam tabung Y yang berisi larutan Kl 0,1 M
tersebut!
10) Tutuplah
tabung Y dengan sumbat sehingga sistem terisolasi!
11) Timbanglah
tabung kecil ( tabung Y) bersumbat beserta isinya dan catatlah massanya!
12) Lakukan
cara kerja di atas dengan menggunakan larutan 5 Ml K2SO4 0,1M dan 5 mL larutan BaCl2 0,1
M!
VI. Data Pengamatan
Setelah
melakukan praktikum, kami memperoleh hasil – hasilnya antara lain adalah sebagai berikut :
1. Massa alat
Alat yang ditimbang adalah gelas beaker dan tabung reaksi kecil. Jumlah total massa dari kedua alat tersebut setelah ditimbang diatas neraca analisis adalah 156 gram.
Alat yang ditimbang adalah gelas beaker dan tabung reaksi kecil. Jumlah total massa dari kedua alat tersebut setelah ditimbang diatas neraca analisis adalah 156 gram.
2. Tabel Pengamatan
Dari hasil praktikum yang dilakukan, kami mendapatan hasil antara lain adalah sebagai berikut :
Dari hasil praktikum yang dilakukan, kami mendapatan hasil antara lain adalah sebagai berikut :
No.
|
Hal yang
diamati
|
Massa (gram)
|
1
|
Larutan Pb(NO3)2 0,1 M (2,5 mL)
|
2,7 gram
|
2
|
Larutan Kl
0,1 M (5 mL)
|
3,6 gram
|
3
|
Larutan Pb(NO3)2
0,1 M + Kl 0,1 M (5 mL)
|
4,7 gram
|
4
|
Larutan K2SO4
0,1 M (5 mL)
|
4,8 gram
|
5
|
Larutan BaCl2
0,1 M ( 5 mL)
|
4,9 gram
|
6
|
Larutan K2SO4
0,1 M + BaCl2
0,1 M
|
9,6 gram
|
VI.
Pembahasan
Disini terdapat
perbedaan dari setiap penimbangan, hal ini mungkin disebabkan oleh udara yang ada disekitar suhu dari reaksi eksoterm. Gelembung gas yang
terjadi mungkin ada yang menguap sebelum
dilakukan penutupan tabung kecil.
VII.
Jawaban Pertanyaan
1. Dalam percobaan tersebut, manakah senyawa yang termasuk pereaksi/reaktan?
1. Dalam percobaan tersebut, manakah senyawa yang termasuk pereaksi/reaktan?
Jawab :
- Pada percobaan yang pertama yang menjadi pereaksi
/ reaktan adalah 2,5 mL larutan Pb(NO3)2
0,1 M + 5 mL Kl 0,1 M.
- Sedangkan pada percobaan yang kedua yang menjadi
pereaksi / reaktan adalah 5 mL Larutan K2SO4 0,1 M + 5 mL
BaCl2 0,1 M.
2. Bagaimana
cara kalian mengetahui telah terjadi reaksi dalam percobaan ini?
Jawab :
- Pada percobaan 2,5 mL larutan Pb (NO3)2
0,1 M + 5 mL Kl 0,1 M, kami dapat mengetahui
telah terjadi reaksi karena terjadi perubahan warna yang semula jernih berubah menjadi kuning dan
terdapat pengendapan di dalamnya.
-
Pada
percobaan 5 mL Larutan K2SO4 0,1 M + 5 mL BaCl2
0,1 M kami dapat mengetahui telah terjadi reaksi karena terjadi perubahan warna
yang semula jernih berubah menjadi putih / keruh dan terjadi pengendapan.
3. Berapa massa zat hasil reaksi tersebut? Bandingkan dengan massa total
pereaksi!
Jawab : 1 gram
, Larutan K2SO4 dan larutan BaCl2 = 258,6 : 257,1
Larutan Pb (NO3)2 dan
larutan Kl = 251,5 : 251,5
4. Apakah massa sebelum dan sesudah reaksi sama?
Jawab : Ya
5. Perubahan apa yang terjadi pada reaksi tersebut?
Jawab :
Perubahan yang terjadi adalah perubahan warna, suhu pada larutan dan
terjadi pengendapan di dasar
larutan.
VIII.
Kesimpulan
Kesimpulan yang
dapat kami peroleh antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Massa suatu zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
2.
Warna suatu larutan berubah ketika mengalami reaksi.
3.
Terjadi pengendapan pada larutan yang bereaksi.
Apabila
langkah kerja tidak dilakukan secara cermat maka hasilnya akan berbeda dengan
yang diinginkan
0 komentar:
Posting Komentar