Tak
Semuanya Generasi Pembaharu Sekarang Menjadi Ilalang Bangsa
Seiring
perkembangan zaman, perubahan paradigma juga akan terjadi. Pandangan tersebut
tidak hanya terjadi pada generasi tua, tetapi juga pada generasi muda.
Pergantian waktu setiap orang justru sudah tidak lagi mengingat bahkan
melupakan bagaimana menjadi warga negara yang peduli kepada Negaranya sendiri
juga sikap sosial yang humanis seakan terkubur bersama gugurnya para pejuang
kemerdekaan tempo dulu. Ini yang sangat disayangkan jika generasi penerus
bangsa yang akan melanjutkan perjuangan demi kemakmuran bangsa dan
kesejahteraan rakyatnya justru malah banyak tidak peduli dengan situasi dan
kondisi bangsa saat ini.
Generasi pembaharu adalah generasi
yang mampu melakukan perubahan secara konsisten sesuai dengan amanah Pancasila
dan UUD 1945 demi kemakmuran bangsa dan Negara. Lalu bagaimana generasi
pembaharu itu ada, apakah mereka dilahirkan atau dididik berdisiplin agar
memiliki budi yang luhur (http://endar-prasetio.blogspot.com) . Anggapan yang keliru adalah jika kita menganggap
mereka yang melakukan tindakan merugikan negara seperti korupsi dan kejahatan
kerah putih pejabat birokrat serta mereka yang melakukan aksi anarkis apalagi
terorisme adalah generasi pembaharu, namun jika pada akhirnya mereka sadar akan
perbuatan kotor tersebut lalu memperbaiki sikap dan pandangan pada hal-hal yang
dianggap baik oleh masyarakat maka, belum tentu juga dianggap sebagai generasi
pembaharu karena tidak mudah mengubah persepsi masyarakat pada hal-hal yang
sudah dianggap sebagai kebaikan. Maka dari itu generasi pembaharu dapat
dikatakan sebagai generasi yang dilahirkan dan dididik, yaitu generasi yang ada
saat ini, yaitu orang-orang yang hidup pada jamannya masing-masing dengan
berbeda situasi dan kondisi yang mendorong tiap orang untuk berbuat sesuatu
yang memberikan manfaat bagi orang lain sehingga dapat bermanfaat pula untuk
bangsa dan Negara secara keseluruhan. Besar dan kecilnya usaha yang dilakukan
untuk tersebut tidak mesti dengan harus menjadi seseorang yang pemimpin, karena
untuk membangun bangsa dan Negara siapa pun orangnya pun bisa, dari pedagang
kaki lima, tukang sapu, supir angkot, tukang ojek, bahkan sampai petani pun
dapat dikatakan sebagai generasi pembaharu asalkan tujuannya disamping untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupannya juga secara langsung ikut membangun
bangsa dan Negara dengan cara-cara yang bermoral dan beretika.
Kemajuan
suatu bangsa dan negara tidak terlepas dari peran serta generasi muda dalam
pembangunan. Pemuda mempunyai peraran penting dalam memajukan suatu daerah dan
negara. Pemuda-pemudi memiliki posisi yang penting dan strategis karena menjadi
poros bagi punah atau tidaknya sebuah negara. Generasi muda adalah pelurus dan
pewaris bangsa dan negara ini, baik buruknya bangsa ke depan bagaimana generasi
mudanya, apakah generasi muda mempunyai kepribadian yang kokoh, memiliki
semangat nasionalisme dan karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan
negaranya, apakah generasi muda memiliki dan menguasai pengetahuan dan
teknologi untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain dalam tataran global, dan
tergantung pula pada generasi muda berpikir positif untuk berkreasi yang
melahirkan karya-karya nyata yang monumental dan membawa pengaruh serta
perubahan bagi kemajuan bangsa dan negara ke depan.
Fenomena
sekarang ini terjadi negeri kita tawuran pelajar di mana-mana, sungguh ironis
citra bangsa Indonesia di mata dunia, pelajar dan pemuda yang mengemban amanah
mulia untuk melanjutkan kemajuan pembangunan bangsa, negara, dan agama malah
mempertontonkan aksi-aksi kekerasan yang tak sepantasnya dilakukan oleh
pelajar. Tidak berarti kita dituntut untuk
melihat hal-hal yang merugikan di bangsa ini namun lihatlah hal-hal yang
memberikan dampak positif juga bagi perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia.
Generasi
muda sekarang dengan generasi muda zaman dahulu tentu saja berbeda. Karena
waktu itu selalu berputar begitu pula dengan zaman. Berubahnya zaman
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Apalagi zaman sekarang sudah
dipengaruhi oleh globalisasi yang berkembang sangat cepat setiap harinya baik
yang meliputi teknologi, ideologi, pertahanan kemananan dan lain-lain. Banyak orang yang menilai bahwa generasi muda sekarang
kurang baik dibandingkan zaman dahulu. Dan pemuda zaman dulu lebih baik dari
pemuda zaman sekarang. Pandangan seperti itu sebaiknya dipikirkan kembali.
Karena tidak semua generasi muda sekarang berperilaku kurang baik atau
berperilaku negatif. Masih banyak generasi muda sekarang yang berperilaku
positif dan berprestasi. Tidak salah juga kalau banyak orang yang masih
berpandangan bahwa generasi muda sekarang banyak yang melakukan perbuatan
negatif. Karena mereka melihat berita yang ditayangkan di televisi atau membaca
dari media cetak seperti tawuran antarpelajar, narkoba, seks bebas di antara
pelajar, demo dan lain-lain. Banyak media massa yang mengekspose
kegiatan-kegiatan para pemuda negatif saja. Sedangkan perbuatan atau kegiatan
anak muda sekarang yang positif jarang diekspose di media massa. Jadi banyak
orang yang memandang sebelah mata para generasi muda sekarang. Sebenarnya ada
hal-hal yang membuat generasi muda sekarang lebih baik dari pada generai muda
dulu. Misalnya cara berfikir para pemuda sekarang lebih kritis, aktif dan
kreatif.
Di
dalam kegiatan pembelajaran pada zaman dahulu, siswa berangkat sekolah hanya
melakukan 4D, yaitu datang, duduk, diam, dan mendengarkan. Beda dengan sekarang
siswa diharapkan aktif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu,
sekolah mengadakan ekstrakurikuler yang dapat menyalurkan bakat para siswanya.
Seperti halnya yang dirasakan oleh dua pelajar dari SMA Negeri 3 Semarang,
Zihramma Afdi dan Hermawan Maulana yang berhasil menemukan alat pengurai asap
rokok menjadi oksigen. Tidak hanya itu, generasi muda juga memberikan
prestasi-prestasi yang dapat mengharumkan nama bangsa dalam bidang akademi
maupun non-akademi sebagian dari generasi muda juga memiliki rasa kepedulian
yang tinggi terhadap sesamanya misalnya, mendirikan rumah singgah bagi
anak-anak jalanan dan anak-anak yang tidak mampu yang tidak bisa lagi
melanjutkan sekolah mereka. Bahkan di rumah singgah tersebut tidak dipungut
biaya sepersen pun. Nah itulah
sedikit gambaran prestasi-prestasi anak bangsa.
Jadi, jika
ada orang yang mengatakan bahwa generasi muda sekarang kurang baik daripada generasi
muda sebelumnya, itu adalah salah. Tidak semuanya generasi muda sekarang hanya
menjadi ilalang di negara ini. Dan tidak selayaknya orang menilai bahwa
generasi ini baik atau buruk. Agar
generasi muda sekarang tidak dipandang sebelah mata maka kita sebagai generasi
muda berusaha untuk memberikan sesuatu yang berguna bagi bangsa dan negara ini.
Minimal melakukan kegiatan-kegiatan positif dan bermanfaat bagi diri sendiri
maupun orang lain. Menjadi pemimpin muda yang tangguh dengan meraih
prestasi-prestasi yang gemilang merupakan impian bangsa Indonesia.. Karena,
harapan bangsa berada di tangan kita dan generasi-generasi muda berikutnya.
Jangan sampai kita mengecewakan orang-orang yang telah berjuang sebelum kita.
Dengan demikian para generasi muda dapat menjadi agent of social change,
baik dalam skala nasional maupun lokal.
DAFTAR PUSTAKA
Generasi
pembaharu pragmatisme http://endar-prasetio.blogspot.com/2012/02/ (Diakses pada 10 Mei 2013 )
Citra
bangsa di pundak generasi muda http://www.acehnationalpost.com/opini/ (Diakses pada 10 Mei 2013 )
BIODATA
PENULIS
Nama : Intania
Betari Miranda
Tempat,Tanggal,dan
Lahir : Palembang, 19 Desember
1997
Nama
Sekolah : SMA N 2 Sekayu
Kelas
: X
Ipa 2
Alamat
Sekolah : Jl. Kolonel
Wahid Udin, LK.1, Kayuare, Sekayu, Musi
Banyuasin, Sumatera Selatan, Indonesia
No.telp/fax
sekolah : (0714)322209
No.telp/hp
peserta : 085764597931
Website
Sekolah :
www.sman2sekayu.sch.id
E-mail
peserta : intaniabetarimiranda@yahoo.co.id
0 komentar:
Posting Komentar