PEMPEK PELANGI INSTAN
Oleh:
Ayu Aisyah Permatasari (9977455325)
Rizki Novensi Yusta (9960223203)
Intania Betari Miranda (9978979543)
SEKOLAH
MENENGAH ATAS NEGERI 2 SEKAYU
SUMATERA
SELATAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia
merupakan negara yang memiliki keanekaragaman makanan Nusantara dengan santapan kuliner
yang luar biasa. Kuliner tradisional Indonesia sangat menarik untuk
dikembangkan menjadi produk yang merakyat dan merasional. Salah satu dari
kuliner khas Indonesia yang sangat digemari masyarakat berada di provinsi Sumatera
Selatan. Sumatera Selatan memiliki banyak produk pangan lokal salah satunya
adalah pempek Palembang.
Kota
Palembang merupakan ibukota provinsi Sumatera Selatan yang terkenal sebagai
kota pempek. Menurut Safta(2006), pempek merupakan makanan khas Sumatera
Selatan dan telah menjadi salah satu makanan kesukaan di semua lapisan
masyarakat Indonesia. Citra rasa yang dimiliki pempek sangatlah khas dan enak
sehingga digemari oleh masyarakat dari berbagai latar belakang. Kandungan gizi
yang dimiliki pempek pun sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Pempek
mengandung protein hewani yang sangat baik karena berbahan dasar ikan.
Sedangkan karbohidrat sebagai sumber tenaga yang dimiliki oleh pempek berasal
dari sagu (tepung kanji). Namun, kandungan gizi pada pempek hanya terdapat
protein dan karbohidrat. Penulis sangat tertarik untuk menciptakan pempek
pelangi inovasi baru dengan khas Palembang yang mengandung empat sehat lima
sempurna yakni dari sayur-sayuran sehingga dapat menambah cita rasa terhadap pempek
dan meningkatkan persentase terhadap penjualan pempek di wilayah Palembang dan
sekitarnya. Penelusuran di lokasi pusat jajanan makanan di kota Palembang
adanya variasi jenis pempek diantaranya pempek kapal selam, pempek pistel,
pempek ada’an, dan lainnya. Di restoran, pempek lebih digolongkan sebagai
makanan pembuka (appetizer), yaitu
jenis makanan yang dihidangkan dalam keadaan panas dan dingin yang disajikan pada
permulaan dari suatu urutan makanan lengkap. Penelitian tahun 1980 menunjukkan
bahwa persentase hotel dan restoran yang menghidangkan pempek sekitar 44,4-66,7
persen. Seiring dengan penerimaan masyarakat yang kian meluas tentu saja jumlah
restoran penjual pempek kian bertambah dari waktu ke waktu. Namun, bahan baku
pembuatan pempek yakni ikan belida dan ikan tenggiri semakin sulit untuk
diperoleh. Hal ini disebabkan karena harganya yang semakin mahal. Penggunaan
ikan barracuda (Sphyraena s), ikan
gabus (Channa) ataupun ikan
teri (Engraulidae)
dapat menjadi solusi dari bahan dasar pembuatan pempek yang keterbatasan dan
mahalnya bahan baku pempek.
Para
wisatawan mendapat kesulitan untuk membawa pempek sebagai oleh-oleh untuk
keluarga. Daya tahan pempek relatif
rendah, jika disimpan dalam waktu 3 hari dengan menggunakan suhu kamar ataupun dalam
lemari es menyebabkan pempek berlendir dan akhirnya kadaluarsa. Pempek memiliki
cita rasa spesifik ikan yang terbuat dari sagu tani, ikan, air dan garam.
Berdasarkan kandungan airnya,
pempek termasuk produk pangan semi basah. Inilah yang menjadi salah satu
penyebab kerusakan pempek. Hal itulah yang menyebabkan banyak para wisatawan
sulit menjadikan pempek sebagai oleh-oleh. Berdasarkan permasalahan tersebut,
penulis mendapatkan solusi dengan membuat inovasi baru pada produk pempek
melalui pengemasan dan pengolahan yang baik sehingga mampu menciptakan produk
pempek pada kemasan yang instan dan sehat bagi manusia dengan mencampurkan
sayur-sayuran sebagai pewarna pempek.
Seiring
dengan perkembangan zaman, harga jual pempek Palembang semakin naik walaupun
dari waktu ke waktu bahan dasar dalam pembuatan pempek yaitu ikan yang telah
digiling. Namun, tidak menutup kemungkinan bila harga jual pempek yang terus
meningkat mendorong penulis untuk menciptakan inovasi kudapan pempek Palembang
yaitu pempek pelangi instan dengan bahan pewarna yang diperoleh dari
sayur-sayuran yang segar. Melihat dari penelitian sebelumnya mengenai pempek
instan, pempek instan dibuat dengan tahapan yang rumit dan menggunakan bahan
dasar yang mahal, tetapi penulis menemukan solusi dengan cara yang mudah dan
terjangkau serta sehat bagi tubuh sehingga kalangan masyarakat dari berbagai
latar belakang dapat membuatnya.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam penelitian
kali
ini sebagai berikut:
1.
Pembuatan
pempek pelangi instan.
2.
Kelebihan
pempek pelangi instan daripada pempek yang biasa dikonsumsi masyarakat.
3.
Persentase laba dan rugi dalam pemasaran pempek pelangi
instan.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat
disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1.
Bagaimana cara pembuatan pempek pelangi instan?
2.
Bagaimana kelebihan pempek pelangi
instan dibandingkan dengan pempek yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat?
3. Bagaimana
persentase laba dan rugi dalam pemasaran pempek pelangi instan?
C. Tujuan
Penelitian
Berdasarkan
latar belakang dan rumusan masalah tersebut, tujuan karya tulis ilmiah ini
sebagai berikut:
1.
Mengetahui
cara pembuatan pempek pelangi instan.
2.
Mengetahui
kelebihan pempek pelangi instan dibandingkan dengan pempek konvensional.
3.
Mengetahui persentase laba dan rugi dalam pemasaran pempek pelangi instan.
D. Manfaat
Penelitian
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat pengembangan dalam kajian
keanekaragaman kudapan nusantara khususnya yang berkaitan tahapan inovasi pempek
instan yang sehat di kota pempek. Sementara secara praktisnya penelitian
diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi
pelajar, penelitian ini dapat menumbuhkan sikap apresiatif terhadap
keanekaragaman kudapan nusantara khususnya yang berkenaan dengan kudapan lokal.
2. Bagi
penelitian lanjutan.
Hasil penelitian ini dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu alternasi bahan informasi bagi
penelitian-penelitian selanjutnya.
3. Bagi
masyarakat khususnya tempat penelitian ini dilakukan agar senantiasa menjaga
dan melestarikan kudapan lokal sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Sekaligus
meningkatkan minat makan sayur anak dalam upaya memberikan asupan gizi empat
sehat.
4. Bagi
Pemerintah
Sebagai bentuk pelestarian terhadap
kudapan lokal yang ada di Indonesia. Diharapkan berbagai kalangan akan lebih cinta
terhadap kudapan lokal di nusantara sebagai sarana untuk saling melestarikan
dan mengenal berbagai kudapan lokal di nusantara dalam meningkatkan minat anak
terhadap sayuran.
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Sejarah Pempek
Palembang
Menurut sejarahnya, pempek telah ada
di Palembang sejak masuknya perantau China ke Palembang yaitu sekitar abad
ke-16, saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan
Palembang-Darussalam. Nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari
sebutan ‘’apek’’ yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan China. Berdasarkan
cerita rakyat, sekitar tahun 1617 seorang Apek berusia 65 tahun yang tinggal di
daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan
ikan yang berlimpah di Sungai Musi yang belum seluruhnya dimanfaatkan dengan
baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang. Ia kemudian mencoba alternatif
pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka,
sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan
baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota.
Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan ‘’pek.. apek’’, maka makanan
tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek. Bahan baku utama
pempek adalah ikan, sagu, air dan garam. Prinsip pengolahannya terdiri dari
penggilingan daging ikan, pencampuran bahan, pembentukan, dan pemasakan. Pempek
disajikan bersama saus berwarna hitam kecoklatan yang disebut cuka atau
cuko(bahasa Palembang). Cuka dibuat dari air yang didihkan, kemudian ditambah
gula merah, cabe rawit halus, bawang putih, dan garam. Jenis pempek lainnya
adalah pempek lenjer, pempek bulat atau ada’an, pempek kapal selam, pempek
kulit ikan, pempek pistel yang diisi irisan pepaya muda rebus yang telah
dibumbui.
B.
Pempek
Instan
Di
zaman modern ini, masyarakat semakin sibuk dengan pekerjaan yang dimilikinya.
Oleh karena itu, mereka membutuhkan cara instan untuk mengolah makanan ataupun
minuman. Namun akan lebih bermanfaat apabila penyajian makanan dan minuman
instan tersebut lebih higienis serta sehat bagi tubuh sehingga tidak hanya cita rasa yang dirasakan
oleh konsumen namun manfaatnya juga dapat diperoleh. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, instan artinya langsung (tanoa dimasak lama) dapat diminum atau
dimakan. Penulis membuat suatu inovasi pada makanan khas Palembang yaitu pempek
menjadi produk instan dengan gizi yang baik bagi kesehatan konsumennya.
Pembuatan pempek instan ini, awalnya sama dengan pembuatan pempek biasa namun
yang menjadikan pempek pelangi ini berbeda yaitu dengan ditambahkannya
sayur-sayuran yang sehat. Setelah itu pempek yang telah jadi dikeringkan di
bawah sinar matahari. Cara pembuatan pempek instan ini sangat sederhana,
sehingga kandungan gizi pada pempek tersebut baik bagi kesehatan konsumennya.
Dengan adanya pempek instan, maka masyarakat di dalam maupun di wisatawan kota
Palembang dapat membawa pempek instan ke daerah mereka masing-masing tanpa
meragukan keawetannya dan daya tahan pempek.
C. Ikan Gabus dan Kandungan Gizinya
Klasifikasi ilmiah
ikan gabus :
Kerajaan : Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Actinopterygii
Ordo :
Perciformes
Famili :
Channidae
Genus :
Channa
Spesies :
C. Striata
Nama Binomial : Channa striata
Jika ikan Hiu dikenal sebagai predator laut. Maka ikan
gabus layak dikatakan sebagai predator air tawar. Ikan yang dapat tumbuh hingga
berukuran 1 meter ini adalah salah satu ikan snake head. Ukurannya yang besar untuk jenis ikan air tawar dan
rasanya yang gurih serta kaya protein tidak salah jika ikan gabus menjadi
primadona bagi para pencari ikan.Ikan Gabus adalah salah satu dari empat jenis
ikan family Channidae yang hidup di Asia yang umum dikenal dengan nama Striped
Snake Head Fish, di Indonesia sering disebut ikan Kotes, Kuthuk, dan Dengel.
Adapun
kandungan gizi pada ikan gabus yaitu :
Banyaknya Ikan Gabus yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Ikan Gabus yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 62 %
Jumlah Kandungan Energi Ikan Gabus = 77 kkal
Jumlah Kandungan Protein Ikan Gabus = 12,4 gr
Jumlah Kandungan Lemak Ikan Gabus = 1 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Ikan Gabus = 3,7 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Ikan Gabus = 90 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Ikan Gabus = 192 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Ikan Gabus = 2,5 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Ikan Gabus = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Ikan Gabus = 0,02 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Ikan Gabus = 0 mg
Banyaknya Ikan Gabus yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Ikan Gabus yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 62 %
Jumlah Kandungan Energi Ikan Gabus = 77 kkal
Jumlah Kandungan Protein Ikan Gabus = 12,4 gr
Jumlah Kandungan Lemak Ikan Gabus = 1 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Ikan Gabus = 3,7 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Ikan Gabus = 90 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Ikan Gabus = 192 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Ikan Gabus = 2,5 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Ikan Gabus = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Ikan Gabus = 0,02 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Ikan Gabus = 0 mg
D. Pengertian Tomat dan Kandungan Gizinya
Klasifikasi ilmiah
tomat sebagai berikut:
Tomat adalah
tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan
asli Amerika Tengah dan Amerika Selatan, dari Meksiko sampai ke Peru. Tomat
merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3
meter. Kandungan nilai gizi pada buah tomat segar dari tiap 100 g buah menurut
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1972) sebagai berikut (http://nilaigizi.blogspot.com).
Adapun
kandungan gizi tomat, ialah :
1.
Karoten ( vitamin A ) 1500 S.I.
2.
Thiamin (vitamin B )
60 μg
3.
Riboflavin (vitamin B2) -
4.
Asam askorbat ( vitamin C )
40 mg
5.
Protein
1
g
6.
Karbohidrat
4,2
g
7.
Lemak
0,3 g
8.
Kalsium ( Ca )
5 mg
9.
Fosfor ( P )
27 mg
10.
Zat Besi ( Fe ) 0,5
mg
11.
Bagian yang dapat dimakan (Bdd) 95 %
Dengan gizi yang tinggi tomat
banyak digemari oleh masyarakat. Keistimewaannya dibanding buah lain terletak
pada rasa, manfaat, bentuk, dan warna. Bentuk tomat sendiri bervariasi. Ada
yang bulat seperti apel, bulat pipih, dan ada yang seperti bola lampu. Tomat
juga banyak dimanfaatkan di dalam industri kecantikan, banyak masker dan pil
anti-penuaan yang berbahan dasar tomat. Bukan tanpa alasan, pigmen likopen
memang terbukti efektif sebagai antioksidan. Zat lain seperti tomatin di dalam
tomat bersifat sebagai anti-inflamasi, yaitu dapat menyembuhkan luka dan
jerawat. Jika demam, tomat juga
mempunyai sifat antipiretik alias penurun demam. Sementara serat yang tinggi di
dalam tomat mampu mengatasi gangguan pencernaan seperti sembelit dan wasir.
Oleh karena itu, pembuatan pempek pelangi oleh penulis menggunakan warna merah
dari buah tomat. Mengkonsumsi buah tomat sebaiknya dimasak terlebih dahulu.
Seperti yang terungkap dari penelitian badan pangan dunia FAO-WHO. Hasil
penelitian lembaga ini menunjukkan jika kandungan likopen tidak rusak dan
jumlahnya tidak jauh berubah selama pemanasan. Bahkan kandungan likopen akan
meningkat 10 kali lipat ketika tomat diolah menjadi saus atau pasta tomat
(http://tubuhsehat.blogdetik.com). Likopen merupakan bagian dari karotenoid
yang larut dalam lemak, namun likopen yang larut di dalam lemak justru sulit diserap
oleh tubuh. Karenanya, disarankan mengolah tomat dengan cara direbus atau
dikukus. Mengkonsumsi sebaiknya pilih yang tomat organik. Tomat organik lebih
sehat karena bebas dari residu kimia, baik dari pupuk dan pestisida. Tomat dari
hasil organik juga lebih tinggi kandungan kalsiumnya, sekitar 23 mg
dibandingkan tomat anorganik yang hanya mengandung 5 mg kalsium.
E. Pengertian Wortel dan Kandungan Gizinya
Klasifikasi ilmiah tomat sebagai berikut:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Daucus
Spesies : D. Carota
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Daucus
Spesies : D. Carota
Wortel
adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12 - 24 bulan) yang menyimpan
karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun
kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 m dengan bunga berwarna putih. Informasi
Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi pada Wortel yang diperoleh dari Sumber
Informasi Gizi berbagai publikasi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (http://keju.blogspot.com).
Kandungan nutrisi wortel :
Banyaknya Wortel yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Wortel yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 88 %
Jumlah Kandungan Energi Wortel = 42 kkal
Jumlah Kandungan Protein Wortel = 1,2 gr
Jumlah Kandungan Lemak Wortel = 0,3 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Wortel = 9,3 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Wortel = 39 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Wortel = 37 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Wortel = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Wortel = 12000 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Wortel = 0,06 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Wortel = 6 mg
Banyaknya Wortel yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Wortel yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 88 %
Jumlah Kandungan Energi Wortel = 42 kkal
Jumlah Kandungan Protein Wortel = 1,2 gr
Jumlah Kandungan Lemak Wortel = 0,3 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Wortel = 9,3 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Wortel = 39 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Wortel = 37 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Wortel = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Wortel = 12000 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Wortel = 0,06 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Wortel = 6 mg
Wortel kaya akan
anti-oksidan, vitamin dan serat, dan mengandung 41 kalori per 100g. Jadi wortel
rendah lemak dan kolesterol(http://www.tipscaramanfaat.com). Mengkonsumsi wortel baik untuk penglihatan
pada mata, terutama bisa meningkatkan pandangan jarak jauh. Hal ini dibuktikan
oleh Wortel kaya betakaroten (vitamin A), zat gizi penting yang diperlukan oleh
mata. Senyawa ini memang tidak dapat menyembuhkan kebutaan, namun dapat
memperbaiki kondisi mata akibat kekurangan vitamin A. Sifatnya yang antioksidan
dapat mencegah katarak dan degenerasi makula yang kerap menimpa para lansia. Penelitian
oleh Robertson, dkk menunjukkan mereka yang makan 200 g wortel mentah setiap
hari selama 3 minggu, kolesterolnya turun sebanyak 11%. Begitu juga penelitian
yang dilakukan di Harvard University,
AS. Mereka yang makan wortel 5 kali seminggu, menurunkan risiko stroke hingga
68%. Sedangkan dari penelitian di Universitas Brussels diketahui vitamin A yang
terkandung di dalam wortel dapat mencegah cacat dan kematian akibat stroke.
Diperkirakan penurunan kadar kolesterol ini berkat kandungan kalsium pektate,
jenis serat larut. Penelitian yang dilakukan Marilyn Menkes, Ph.D di State University New York Menurut
peneliti di University of York,
kandungan asam retinoat yang terbuat dari vitamin A yakni wortel menjadi
pahlawan untuk melawan sel-sel kanker. Penelitian sebelumnya di Australia juga
telah mengungkapkan bahwa beta-karoten dalam wortel turut mencegah terjadinya
kanker prostat (http://kabartop.com). Untuk mendapat manfaat wortel sebagai
antikanker, wortel perlu dimasak agar senyawa karotennya lepas. Dengan dimasak,
kadar karotennya naik 2 - 5 kali lipat.
F. Daun Singkong dan Kandungan Gizinya
Klasifikasi daun singkong sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo :
Euphorbiales
Famili :
Euphorbiaceae
Genus :
Manihot
Spesies : Manihot
esculenta crantz
Adapun
informasi rinci komposisi kandungan nutrisi/gizi pada daun singkong sebagai
berikut (sumber :
http://manycalories.com/id)
Ukuran 100
gr (100 g)
|
|
|
|
Jumlah per
Porsi
|
|
Kalori 37
|
dari Lemak 1.80
|
|
|
% Nilai harian*
|
|
Total
Lemak 0.20 g
|
0.3 %
|
Lemak Jenuh 0.000 g
|
0.0 %
|
Kolesterol
0 mg
|
0.0 %
|
Sodium 11 mg
|
0.5 %
|
Total
Karbohidrat 7.30 g
|
2.4 %
|
Diet Serat 0.6 g
|
2.4 %
|
Protein
3.70 g
|
7.4 %
|
|
|
Vitamin C
|
55.0 %
|
Vitamin B1 Thiamin
|
6.0 %
|
Vitamin B2 Riboflavin
|
11.2 %
|
Vitamin B3 Niasin
|
4.5 %
|
Vitamin B5 Asam Pantotenat acid
|
2.5 %
|
Vitamin B6
|
27.0 %
|
Kalsium
|
21.1 %
|
Besi
|
17.2 %
|
Kalium
|
15.7 %
|
Fosfor
|
7.2 %
|
Magnesium
|
15.5 %
|
Seng
|
2.7 %
|
Tembaga
|
9.5 %
|
G. Kunyit dan Kandungan Gizinya
Klasifikasi Ilmiah kunyit
sebagai berikut:
Kerajaan : Plantae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus :
Curcuma
Spesies : C. Longa
Kunyit atau kunir adalah termasuk salah satu
tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian
mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika.
Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah
mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu untuk
menjaga kesehatan dan kecantikan. Dalam bahasa Banjar kunyit atau kunir ini
dinamakan Janar.
Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit
dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric
(Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), kunir
(Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura).
H. Hipotesis
1.
Sinar matahari merupakan pengawet alami yang baik pada
pengeringan pempek instan.
2.
Pempek pelangi instan dapat bertahan selama satu bulan.
3.
Pempek pelangi instan mengandung gizi yang cukup sesuai
dengan empat sehat yakni dengan adanya penambahan sayur-mayur di dalam proses
pembuatan pempek walaupun telah diinstankan.
BAB
III
METODE PENELITIAN
A.
Tempat dan Waktu Penelitian
1.Tempat
Penelitian
Penelitian dengan percobaan ini
dilaksanakan di Laboratorium
Kimia SMA
Negeri 2 Sekayu, Jl. Kolonel Wahid Udin, LK.1, Kayuare, Sekayu, Musi Banyuasin,
Sumatera Selatan, Indonesia.
2.
Waktu
Penelitian
Penelitian dengan eksperimen ini
dilaksanakan semenjak Juni 2013 sampai dengan Juli 2013.
B. Populasi
Dan Sampel Penelitian
1.
Populasi
Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1990 : 695), populasi adalah sekelompok orang,
benda yang menjadi sumber pengambilan sampel. Populasi yang menjadi sasaran penelitian
ini adalah warga SMA Negeri 2 Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
2.
Sampel
Penelitian
Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sampel adalah bagian dari populasi statistik
yang cirinya dipelajari untuk memperoleh informasi tentang seluruhnya. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian kali ini adalah dengan cara Simple Random Sampling. Yang menjadi
sampel dalam penelitian kali ini adalah guru dan pelajar kelas X SMA Negeri 2
Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
C.
Metode
Pengumpulan Data
Dalam penelitian
ini, penulis berusaha mendapatkan hasil yang baik. Oleh karena itu, penulis
menggunakan beberapa cara dalam mengumpulkan data, antara lain sebagai berikut:
1.
Studi Literatur
Untuk melengkapi
data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis mempelajari dan
menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas sebagai
dasar pemikiran dan untuk memperkuat data sebagai kajian teori.
2.
Angket
(Kuisioner)
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Angket adalah daftar pertanyaan tertulis mengenai
masalah tertentu dengan ruang untuk jawaban bagi setiap pertanyaan. Angket
merupakan suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang
diajukan pada responden untuk mendapat jawaban (Depdikbud:1975). Dalam
mengumpulkan data-data dalam penyusunan karya tulis ini agar menjadi akurat dan
efektif, maka penulis menggunakan metode penyebaran angket yang bersifat umum
untuk mengetahui gambaran pengaruh cita rasa mengenai pempek pelangi instan dan
yang bersifat khusus untuk mengetahui secara detail pendapat responden terhadap
pengaruh penggunaan bahan-bahan sayuran dalam percobaan penelitian ini.
D.
Analisis
data
Penganalisisan
dilakukan dengan menggunakan analisis kulitatif dan kuantitatif.
1.
Analisis
Kualitatif
Analisis
ini meliputi hal-hal mengenai gambaran umum untuk mengetahui minat masyarakat
setelah mencoba inovasi baru pempek pelangi dengan bahan pewarna alami dari
sayuran.
2.
Analisis
Kuantitatif
Analisis ini meliputi pengolahan
data dengan kaidah-kaidah matematik terhadap data angka atau numerik. Angka
dapat merupakan representasi dari suatu kuantitas maupun angka sebagai hasil
konversi dari suatu kualitas, yakni data kualitatif yang dikuantifikasikan yang
dianalisis melalui penyebaran angket.
E.
Alat dan Bahan
Alat-Alat pembuatan pempek pelangi instan dapat dilihat pada Tabel 3.1
Alat-Alat pembuatan pempek pelangi instan dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 alat-alat pembuatan pempek
pelangi instan :
No.
|
Nama Alat
|
Jumlah
|
1
|
Kompor
|
1
|
2
|
Wadah besar
|
4
|
3
|
Wadah kecil
|
4
|
4
|
Panci
|
1
|
5
|
Nampan
|
1
|
6
|
Mangkok kecil
|
2
|
7
|
Piring
|
1
|
8
|
Sendok
|
1
|
9
|
Garpu
|
1
|
10
|
Alat kukus
|
1
|
11
|
Blender
|
1
|
12
|
Alat penggiling
|
1
|
13
|
Cetakan cookies
|
3
|
14
|
Kuas
|
1
|
Sedangkan
bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan pempek pelangi instan dapat dilihat di Tabel 3.2
Tabel 3.2 bahan-bahan pembuatan
pempek pelangi instan :
No.
|
Nama bahan yang digunakan
|
Jumlah
|
1
|
Ikan
giling
|
½ Kg
|
2
|
Sagu
tani
|
½ Kg
|
3
|
Wortel
|
½ Kg
|
4
|
Tomat
segar warna merah cerah
|
5
buah
|
5
|
Daun
singkong
|
30
lembar
|
6
|
Bawang
putih
|
2 sium
|
7
|
Air
|
secukupnya
|
8
|
Garam
|
1½ sendok makan
|
9
|
Kunyit
|
1
|
10
|
Minyak sayur
|
1
sendok makan
|
BAB
IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
1. Proses Pembuatan Pempek Pelangi Instan
1.1
Pembuatan Pewarna Pempek
a. Tomat
Adapun
cara pembuatan pewarna pempek berbahan dasar tomat. Langkah pertama, menyiapkan 5 buah tomat segar merah
cerah, mencuci bersih tomat lalu dipotong secara dadu, kemudian memblender
sampai tomat benar-benar halus, setelah halus saring menjadi sari tomat,
terakhir adalah memanaskan sari tomat dalam panci hingga mengental menyerupai
saus tomat. Buah tomat dipilih sebagai salah satu pewarna pempek pelangi karena
kaya akan vitamin A dan C.
b. Wortel
Adapun cara pembuatan pewarna pempek berbahan
dasar wortel. Langkah pertama, menyiapkan ½ Kg wortel segar yang telah kupas, mencuci
bersih wortel lalu potong dadu, kemudian menambahkan air secukupnya, setelah
itu memblender hingga halus dan saring menjadi sari wortel, jika proses
pembuatan sari berhenti sampai di sini warna tidak akan tampak ketika bercampur
dengan sagu dan ikan oleh sebab itu, diperlukan langkah selanjutnya yaitu memanaskan
sari wortel dalam panci.
c. Daun
singkong
Adapun cara pembuatan pewarna pempek
berbahan dasar daun singkong. Pertama, menyiapkan 30 lembar daun singkong, mencuci
bersih daun lalu dicincang kecil-kecil, selanjutnya menambahkan air secukupnya
lalu diblender hingga halus, setelah halus saring menjadi sari daun singkong,
untuk memperoleh warna maksimal langkah selanjutnya adalah memanaskan sari daun
singkong dalam panci.
d.
Kunyit
Adapun cara pembuatan pewarna pempek berbahan
dasar kunyit. Pertama, menyiapkan 1 buah kunyit lalu dikupas, mencuci bersih
kunyit lalu dipotong kecil-kecil, kemudian memblender hingga halus, setelah
halus saring menjadi pati kunyit. Khusus untuk kunyit tidak memerlukan proses
selanjutnya yaitu memanaskan kunyit. Ini dikarenakan pati kunyit memiliki warna
yang lebih mencolok.
1.2 Pembuatan
Pempek Pelangi Instan
Adapun
langkah-langkah pembuatan pempek pelangi instan. Langkah pertama, menyiapkan alat
dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan pempek pelangi, setelah alat dan
bahan yang diperlukan telah lengkap, langkah selanjutnya adalah mencampurkan
ikan, bawang putih yang telah dihaluskan, dan garam. Untuk mempermudah dalam
proses pembuatan pempek pelangi instan yang harus dilakukan adalah memisahkan
ikan sesuai dengan banyak warna yang diinginkan, lalu mencampurkan ikan dengan
pewarna sayuran yang telah disiapkan. Kemudian menambahkan sagu tani sedikit
demi sedikit, ini dimaksudkan agar proses pencampuran ikan, pewarna dan sagu
tani yang merata. Disarankan tidak terlalu sering menguli adonan karena dapat
mempengaruhi tingkat kekenyalan pempek. Setelah pewarna dengan ikan telah
tercampur dengan rata, diperlukan alat penggiling untuk membuat adonan menjadi
pipih. Proses yang demikian ini dilakukan pada setiap warna. Proses selanjutnya
adalah menggabungkan adonan pempek membentuk lapisan-lapisan, lalu memotong
adonan pempek dengan ukuran 2 x 2 cm. Jika ingin tampilan lebih menarik, dapat
pula dilakukan dengan menggunakan cetakan yang diinginkan. Kemudian mengukus
adonan pempek setelah alat permukaan pengukus diolesi dengan sedikit minyak
menggunakan kuas. Setelah pempek didinginkan, pempek diletakkan pada sinar
matahari langsung. Dalam kurun waktu 5 jam, diperlukan pergantian posisi pempek
yang bertujuan untuk mempercepat proses pengeringan. Sebaiknya tempat
penjemuran pempek berada pada tempat yang tinggi. Hal ini bertujuan untuk
meminimalisir debu. Waktu yang diperlukan untuk mengeringkan pempek kurang
lebih 7 hari tergantung cuaca. Langkah terakhir ialah memastikan pempek
benar-benar kering agar pempek tidak berjamur.
1.3
Cara
Penyajian Pempek Pelangi Instan
Adapun cara penyajian pempek pelangi instan.
Pertama, merendam pempek selama 5 jam menggunakan air biasa. Setelah itu, mengukus dengan api kecil
hingga matang. Terakhir mengangkat
pempek dari rebusan, pempek siap dinikmati dengan bentuk rebus ataupun goreng.
Disarankan segera dikonsumsi ketika hangat.
1.4 Analisis Angket (Kuisioner)
Dari angket yang telah penulis sebar,
penulis mendapatkan hasil:
1.
Bagaimana cita rasa dari pempek pelangi instan?
2.
Bagaimana penampilan dari pempek pelangi instan?
3. Apakah
aroma pempek pelangi instan amis?
4.
Bagaimana
kekenyalan pempek pelangi instan?
5.
Apakah cita rasa sayuran yang digunakan untuk pewarna
pempek terasa?
6.
Bagaimana dengan kematangan pempek pelangi instan?
7.
Apakah Anda tertarik untuk mencoba pempek instan lagi?
1.5 Kendala dalam Pembuatan Pempek Pelangi Instan
Adapun
kendala yang dihadapi penulis selama proses pembuatan pempek pelangi instan. Pertama,
pemilihan sayuran yang tidak tepat mengakibatkan tidak munculnya warna pada
adonan pempek pelangi. Tidak hanya itu, pemilihan warna buah juga turut
mempengaruhi tingkat kecerahan warna
yang dihasilkan. Terlalu lama proses pengulian pada adonan pempek dapat menghasilkan
adonan pempek yang sedikit keras. Selain itu, kurangnya pemahaman dalam proses
pembuatan pewarna sayuran yaitu tidak melakukan proses pemasakan tomat, wortel,
dan daun singkong terlebih dahulu membuat warna tidak tampak. Disamping itu,
proses pemasakan pempek turut berperan penting. Cara pemasakan pempek yang
kurang sesuai yaitu dengan cara direbus
mengakibatkan kandungan gizi dan warna berkurang serta bentuk yang kurang
menarik dari tampilan semula, tidak mengoleskan minyak pada permukaan alat
kukus mengakibatkan pempek melekat pada permukaan alat kukus. Kemudian proses
pengeringan pempek yang tidak merata dan kurang lama mengakibatkan jamur dapat
berkembangbiak pada permukaan pempek. Hal yang tidak kalah penting dalam proses
pembentukan pempek pelangi yaitu pemadatan pempek yang kurang sempurna antarlapisan warna adonan yang berbeda, warna
mengakibatkan kurang melekatnya antarlapisan pempek pelangi saat kering. Tidak
diperlukan tambahan kuning telur dalam proses pembuatan pempek pelangi. Ini
disebabkan karena kuning telur menghasilkan adonan pempek yang terlalu kenyal.
Tahapan yang sangat penting dalam pembuatan pempek pelangi instan adalah cuaca
yang tidak menentu berpengaruh pada proses pengeringan pempek yang kurang
sempurna.
2. Kelebihan Pempek Pelangi Instan
Berdasarkan
eksperimen yang dilakukan selama proses pembuatan karya tulis pempek pelangi,
tidak sedikit kelebihan yang penulis temukan. Pempek pelangi instan dibuat
dengan cara yang mudah dan praktis, proses pengolahan pempek pelangi instan
tergolong mudah untuk dilakukan, biaya yang dilakukan pada proses pembuatan
pempek pelangi terjangkau sehingga dapat dibuat oleh masyarakat luas. Tidak
hanya itu, pempek pelangi instan dapat bertahan lama ditambah lagi dengan gizi
yang baik dan seimbang bagi konsumen. Satu nilai plus yang menjadi tambahan
pempek pelangi instan adalah memudahkan para wisatawan kota Palembang dan
lainnya dapat membawa pempek pelangi instan yang bergizi sebagai oleh-oleh.
3.
Perhitungan Laba Rugi Pembuatan
Pempek Pelangi Instan
No.
|
Nama bahan yang digunakan
|
Harga
|
1
|
Ikan gabus ½ Kg
|
Rp
15.000,00
|
2
|
Sagu tani ½ Kg
|
Rp
6.000,00
|
3
|
Daun singkong 30 lembar
|
Rp
500,00
|
4
|
Kunyit
|
Rp
500,00
|
5
|
Wortel
|
Rp
3.000,00
|
6
|
Tomat segar yang kecil
|
Rp
1.000,00
|
Jumlah
|
Rp
26.000,00
|
a. Adapun
biaya pengeluaran selama proses pembuatan pempek pelangi instan.
b.
Pemasukan dari hasil penjualan adalah:
Pempek pelangi instan ½ kg = Rp 37.000,00
c.
Keuntungan:
Pemasukan -
Pengeluaran = Rp 37.000,00 – Rp 26.000,00
= Rp 11.000,00
d.
Persentase laba penjualan pempek pelangi instan:
(Untung/modal) x 100%
(11000/26000) x 100% = 42%
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penelitian yang telah kami
lakukan, simpulan yang dapat kami ambil antara lain :
1. Cara
pembuatan pempek pelangi instan hampir sama dengan pembuatan pempek pada
umumnya. Hal yang menjadi pembeda adalah penambahan sayuran sebagai pewarna
pempek. Jika pada umumnya proses pemasakan pempek Palembang dapat dilakukan dengan
cara dikukus atau direbus. Sama halnya dengan pempek pelangi instan. Proses
pemasakan pempek pelangi instan sebaiknya dilakukan dengan cara dikukus. Hal
ini dimaksudkan agar kandungan gizi, warna serta tampilan tidak berubah. Meskipun
begitu inovasi pembuatan pempek pelangi instan dikemas sesederhana mungkin
sehingga masyarakat di berbagai lapisan dapat membuatnya.
2. Pempek
pelangi instan memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh pempek konvensional.
Diantaranya adalah pempek pelangi instan yang dikeringkan dengan cara yang baik
dan benar dapat bertahan kurang lebih tiga bulan. Hal ini sangat bermanfaat
bagi para wisatawan yang ingin menjadikan kudapan pempek pelangi instan sebagai
oleh-oleh. Dalam segi kandungan gizi, inovasi pembuatan pempek pelangi instan
memiliki berbagai kelebihan diantaranya kaya serat karena mengandung sayuran
yang sehat, dikemas dengan tampilan yang kaya warna sehingga lebih menarik,
dengan ukurannya yang mini inovasi pempek pelangi ini dapat dijadikan
alternatif cemilan yang sehat, membantu para ibu yang kesulitan dalam
memberikan asupan gizi dan serat untuk anaknya karena bentuk dan warnanya yang
unik sehingga akan lebih menjadi makanan favorit di kalangan anak-anak.
3. Dalam
segi pemasaran, pempek pelangi instan memiliki persentase laba yang cukup menguntungkan
pedagang pempek. Hal ini dapat disimpulkan dari data yang diperoleh ½ Kg pempek
pelangi instan memerlukan biaya Rp 26.000,00. Sedangkan pemasukan dalam
pemasaran pempek pelangi instan sebesar Rp 37.000,00. Data ini diperoleh dari
penjualan pempek pelangi instan. Dari data di atas, maka keuntungan yang
diperoleh dari pemasaran pempek pelangi instan yaitu Rp 11.000,00.
B.
Saran
Dengan
makalah ini penulis menyarankan :
1)
Hendaknya pedagang pempek menjual pempek pelangi instan
kepada para wisatawan kota Palembang sehingga pempek dapat menjadi oleh-oleh.
2)
Hendaknya dalam pembuatan pempek instan dapat dijadikan
mata pencaharian baru bagi masyarakat.
3)
Hendaknya pemerintah mempromosikan pempek pelangi
instan agar lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas.
4)
Sebaiknya dilakukan pemilihan warna sayuran yang tepat
dan cerah dengan proses pemasakan terlebih dahulu sehingga dapat menghasilkan
warna yang ditampilkan cerah dan menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.(http://eemoo-esprit.blogspot.com/2012/10/kandungan-gizi-daun-singkong- cassava.html, diakses pada 17 Juli 2013)
Muchlisin.2011.Analisis
Data Kuantitaif.(http://www.4skripsi.com/teknik-analisis- data/analisis-data-kuantitatif.html, diakses pada
17 Juli 2013)
Mulianto,Bambang.2011.Kandungan Nilai Gizi Pada buah Tomat Beserta Manfaatnya. (http://nilaigizi.blogspot.com/2011/10/kandungan-nilai-gizi-pada-buah-tomat.html, diakses
16 Juli 2013)
Rwahyu.2008.Tomat dan Khasiatnya.(http://tubuhsehat.blogdetik.com/2008/10/02/tomat-dan- khasiatnya/, diakses 16 Juli 2013)
Supriadi,dkk.2013.Manfaat dan Kandungan Gizi Wortel.(http://www.tipscaramanfaat.com/manfaat-dan-kandungan-gizi-wortel- 287.html, diakses 17
Juli 2013
LAMPIRAN
Gambar
1.1 Pewarna pempek dari sayuran Gambar 1.2 Penipisan adonan
pempek
Gambar 1.3 Hasil
pencetakan pempek pelangi Gambar1.4
Pengukusan pempek pelangi
Gambar 1.5 Hasil
pengukusan pempek Gambar
1.6 Penjemuran pempek pelangi
0 komentar:
Posting Komentar